Gelandang bertahan asal Inggris Michael Carrick sudah memutuskan untuk gantung sepatu alias pensiun seiring dengan berakhirnya musim 2017/18.
Kurang lebih 12 tahun lamanya membela MU tentu membuat nama Carrick akan selalu dikenang oleh fans fanatik United maupun rekan satu timnya.
Selama belasan tahun itu juga Carrick turut menyumbangkan berbagai gelar bergengsi untuk Setan Merah yaitu gelar Liga Inggris, 6 gelar Community Shield, 3 gelar Piala Liga Inggris, dan masing-masing 1 gelar Piala FA, Liga Champions, Liga Europa, dan Piala Dunia Antarklub.
Saat ini dengan tidak adanya nama Carrick maka berakhir sudah era kejayaan Sir Alex Ferguson di pasukan The Red Devils.
Memang masih ada sejumlah nama lain yang pernah merasakan dilatih oleh Ferguson, yakni David De Gea, Antonio Valencia, Ashley Young, Jesse Lingard, Paul Pogba, Chris Smalling, dan Phil Jones.
Tapi, para pemain tersebut bisa dbilang sejumlah warisan Ferguson yang ditinggalkannya sebelum memutuskan pensiun di tahun 2013 lalu.
Dengan demikian, tentunya ada tiga factor di mana para fans maupun publik MU yang akan merindukan sosok Michael Carrick. Apa sajakah itu? Berikut ulasan lengkapnya untuk pembaca Ucers.Usainya Dinasti Sir Alex Ferguson.
Dengan pensiunnya Michael Carrick, maka berakhir sudah pemain di era kejayaan Sir Alex Ferguson.
Nama-nama seperti Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, Patrice Evra, Rio Ferdinand, Gary Neville, Paul Scholes, dan Ryan Giggs serta Carrick kini telah menjadi legenda bagi MU.
Sementara nama-nama David De Gea, Lingard, Smalling, Jones, Pogba, dan juga Valencia merupakan sejumlah nama warisan yang ditinggalkan oleh Fergie.
Kinerja dan kesetiaan Carrick tentunya akan selalu dikenang oleh para staff serta penggemar MU.
Cerdas dan Haus Gol
Ketika pertama kali didatangkan dari Tottenham Hotspur pada 2006 lalu, para pendukung Setan Merah cukup banyak yang merasa senang, karena saat bermain bagi Tottenham Hotspur kualitas Carrick jelas terlihat.
Namun demikian, masih ada saja yang meragukan permainan Carrick, apalagi saat itu pendukung United belum lama kehilangan kapten mereka, Roy Keane.
Keane sangat dikenal memiliki gaya bermain yang agresif, keras, dan juga berani memotong serangan lawan dengan cara cukup kasar namun tetap bersih dalam melakukan pelanggaran.
Sedangkan Carrick, ia lebih tenang dalam menjaga keseimbangan tim. Walaupun tidak seagresif atau tidak sekeras Keane, tapi Carrick bisa dibilang lebih kreatif jika dibandingkan dengan Keane dalam membangun serangan.
Salah satu kelebihan Carrick adalah ia mampu dengan cepat memotong serangan lawan, selanjutnya tanpa berpikir panjang dirinya langsung memberikan umpan akurat jarak yang jauh yang nyaris jarang meleset.
Untuk posisi saat ini yang dapat menyamai permainan Carrick mungkin ada dalam diri Pogba.
Namun sayang, pesepakbola berkewarganegaraan Prancis ini memiliki naluri menyerang lebih tajam, sehingga tak dapat dipungkiri belum ada pemain lain yang bisa mengikuti gaya permainan Carrick.
Sarat PengalamanSebagai pemain senior, tentunya Carrick mempunyai pengalaman yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pemain MU pada masa kini.
Namanya seorang pemain, pastinya pernah mendapat kritikan dari pelatihnya. Hal inilah yang dirasakan oleh Carrick saat masih ditangani oleh Jose Mourinho pada musim kemarin.
Meski begitu, sekali lagi pengalaman berbicara, Carrick pun bisa menerimanya dan hal inilah yang dijadikan contoh oleh sejumlah pemain muda.
Seperti Jesse Lingard, Marcus Rashford, bahkan juga bagi Romelu Lukaku. Pengalamannya itu juga yang sering dipelajari oleh para pemain muda United pada masa kini.
Bila menelisik MU dalam sepuluh tahun yang lalu saat mereka mampu meraih gelar Liga Inggris, Liga Champions, dan juga Piala FA.
Mungkin banyak yang menilai jika semuanya berkat kinerja dari Wayne Rooney atau Cristiano Ronaldo.
Namun harus diakui juga, jika Rooney atau Ronaldo tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik andai tidak mendapat sokongan dari Michael Carrick.
Sumber